Jenis-Jenis Teknologi Pembelajaran

Jenis-Jenis Teknologi Pembelajaran
Ada lima teknologi baru yang dapat menciptakan sistem pembelajaran yang lebih baik. Lima macam Teknologi, diantaranya :

  1. Teknologi yang pertama : Sistem berpikir, Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana berbagai hal saling terkait.
  2. Teknologi yang kedua: Desain sistem, Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu sistem yang baru dan suatu strategi untuk perubahan.
  3. Teknologi yang ketiga: Kualitas pengetahuan Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi pendidikan/ sekolah.
  4. Teknologi yang keempat : Manajemen Perubahan, Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke arah perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk aspek manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan, Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).
  5. Teknologi yang kelima : Teknologi pembelajaran, Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar. Kelima teknologi tersebut merupakan suatu keterpaduan untuk menuju inovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan perlu kombinasi peralatan/ alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen, intelektual, untuk perubahan yang efektif.

Macam-Macam Alat Teknologi Pembelajaran

Kamis, 15 Juni 2017

Macam-Macam Alat Teknologi Pembelajaran

Macam-macam teknologi pendidikan menurut Davies (1972) ada tiga yaitu Teknologi pendidikan satu atau perangkat keras (hardware), tenologi pendidikan dua atau perangkat lunak (software), dan teknologi pembelajaran gabungan antar perangkat keras dan lunak.

  1. Teknologi pendidikan satu atau perangkat keras (hardware)

yaitu mengarah pada perangkat keras seperti proyektor, laboratorium, komputer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat elektroniklainnya). Teknologi mekanik ini dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang memancarkan , memperkuat suara, mendistribusikan, merekam dan mereproduksi stimuli material yang menjangkau pendengar/ siswa dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu ini efektif dan efisien

  • White board.

adalah salah satu teknologi dasar yang ada di sekolah yang membuat proses pembelajaran menjadi menarik. Sangat mudah menggunakan alat ini, apalagi dikombinasikan dengan komputer dan proyektor. Papan tulis ini bisa dengan cepat berubah menjadi layar yang bisa dilihat oleh Peserta didik di kelas. Suara, objek dan gambar yang bergerak akan membuat pelajaran menjadi menarik dan mudah dipahami Peserta didik.

  • Proyektor.

Merupakan salah satu teknologi yang digunakan di kelas. Pendidik dapat mempresentasikan pelajaran menggunakan transparansi berwarna dan bermakna yang bisa menarik perhatian Peserta didik dengan segara. Menggunakan proyektor dan komputer sangat bermanfaat. Pendidik bisa menunjukkan kepada Peserta didik beberapa dokumentasi, film dan presentasi powerpoint.

  • Film

Film pendidikan dianggap efektif untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Film yang diputar didepan siswa harus merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran

  • Rekaman pendidikan

Istilah asingnya recording, yaitu alat audio yang tidak diikuti dengan visual. Melalui alat ini kita dapat mendengarkan cerita, pidato, music, sajak, pengajian, dst. Rekaman ini sering dilakukan oleh kelompok individu/siswa, misalnya merekan ceramah guru.

  • Sound Amplifier.

Sound ampliifier sangat berguna bila dipakai dalam kelas besar. Beberapa Peserta didik tidak bisa menangkap apa yang disampaikan oleh Pendidik karena mereka tidak bisa mendengar suara Pendidik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suara yang jelas dan kuat, mampu menarik perhatian Peserta didik sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

  • Filmstrip dan Slide.

Filmstrip dan Slide diperlihatkan kepada Peserta didik-Peserta didik dengan menggunakan proyektor. Yang dilihat adalah gambar “mati” jadi bukan gambar yang hidup seperti film. Gambar itu dapat merupakan foto, tabel, diagram karton, reproduksi lukisan, dan sebagainya. Kecepatan memperlihatkan filmstrip atau slide dapat diatur oleh Pendidik dan bergantung kepada banyaknya komentar yang diberikannya tentang tiap gambar

  • Overhea projektot

Dapat memproyeksikan pada layar apa yng tergambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan. Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu seprti yang dilakukannya dalam papn tulis. Teknologi ini dapat digunakan tanpa menggelapkan ruangan.

  • TV

Merupakan alat elektronik yang berfungsi menyebarkan gambar dan diikuti oleh suara tertentu.. pada dasarnya sama dengan gambar hidup bersuara.

  1. Teknologi pendidikan dua atau perangkat lunak

Yaitu menekankan pentingnya bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam kurikulum, dalam pengembangan instruksional, metodologi pengajaran, dan evaluasi. Jadi teknologi pendidikan yang dimaksud disini adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. jadi alat pendidikan itu berupa usaha dan perbuatan yang secara konkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil. Diantaranya:

  • Alat pendidikan preventif

Ialah alat pendidikan yang bersifat pencegahan. Tujuan alat pendidikan preventif itu diadakan jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik . Dan untuk menjaga agar hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu kelancaran dari proses pendidikan bisa dihindarkan.Misalnya, tata tertib, anjuran dan perintah, larangan dan paksaan.

  • Alat pendidikan represif

Disebut juga alat pendidikan kuratif atau alat pendidikan korektif. Alat pendidikan represif bertujuan untuk menyadarkan anak kembali kepada hal-hal yang benar, yang baik dan tertib. Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi sesuatu perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan-peraturan, atau sesuatu perbuatan yang dianggap melanggar peraturan. Misalnya, pemberitahuan, teguran, hukuman dan ganjaran.

  1. Teknologi pendidikan tiga

Teknologi pendidikan tiga, yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi yaitu “peragkat keras“ dan perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi utamanya yaitu ke arah pendekatan sistem, dan sebagai alat meningkatkan manfaat dari apa yang ada di sekitar. Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik beratnya dalam orientasi diagnostik yang menarik. Dari ketiga macam tekonologi di atas dapat dikatakan bahwa teknologi pendidikan dalam konteks sebenarnya adalah tidak hanya mengacu pada perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan sebagai persepsi yang benar, namum juga meliputi perangkat lunak dan perpaduan keduanya perangkat keras dan lunak

Jika dilihat dari jenisnya, teknologi pembelajaran terbagi menjadi tiga yaitu teknologi auditif, visual, dan audio visual.

  1. Teknnologi auditif yaitu yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran.
  2. Teknnologi visual yaitu Teknnologi yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
  3. Teknnologi audio visual yaitu Teknnologi yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.

 

Sumber : http://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/12/makalah-macam-macam-alat-dan.html

Kawasan Teknologi Pembelajaran

Kamis, 15 Juni 2017

Lima kawasan dari bidang teknologi pembelajaran menurut definisi tahun 1994 yaitu Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian.

Fungsi Kawasan

Menurut Carrier dan Sales tahun 1978; Khenzek, Rachlin, dan Schannel tahun 1988; Kozma dan Bangert-Downs tahun 1987 taksonomi atau klasifikasi sering digunakan untuk menyederhanakan hubungan-hubungan yang timbul dari teori dan praktek. Taksonomi merupakan klasifikasi yang berlandaskan pada hubungan. Daya karya klasik Taksonomi Tujuan Pendidikan : Ranah Kognitif, Benjamin Bloom membedakan taksonomi dengan skema klasifikasi yang lebih sederhana. Menurut Bloom, taksonomi :

  1. Tidak boleh mengandung unsur-unsur yang arbritrer
  2. Harus sesuai dengan fenomena riil yang menjadi ungkapan istilah tersebut
  3. Harus teruji secara kongsisten dengan pandangan-pandangan teoritis dari bidang.

Menurut Bloom tahun 1956 tujuan utama dalam membuat suatu taksonomi adalah untuk mempermudah komunikasi. Tujuan utama dalam menciptakan taksonomi apapun ialah untuk pemulihan lambang-lambang yang sesuai, mendefinisikannya  yang tepat dan dapat digunakan serta mendapatkan consensus dari kelompok yang akan menggunakannya.

Fleishman dan Quaintance (1984) merangkum beberapa keuntungan potensial dari pengembangan suatu taksonomi tentang kinerja manusia, antara lain :

  • Membantu dalam melakukan review pustaka
  • Membuka peluang untuk tugas-tugas baru
  • Memaparkan jurang pemisah dalam pengetahuan dengan mengutarakan kategori dan sub-kategori pengetahuan, dan meningkatkan diskusi teoritikal atau penilaian
  • Untuk membantu pengembangan teori dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh keberhasilan teori mengorganisasikan data observasi sebagai hasil penelitian dalam bidang Teknologi Pembelajaran.

Roland L. Jacobs (1988) mengusulkan adanya suatu kawasan teknologi kinerja manusia terdapat tiga fungsi, yaitu : fungsi pengelolaan, fungsi pengembangan system kinerja, dan komponen sitem kinerja manusia yang merupakan dasar konseptual untuk melakukan fungsi yang lain. Subkomponen pengembangan adalah langkah-langkah dalam proses pengembangan. Sedangkan subkomponen dari system perilaku manusia adalah konsep-konsep mengenai organisasi, motivasi, perilaku, kinerja, serta umpan balik.

DESKRIPSI KAWASAN

Ø  Kawasan Desain

Teori desain jauh lebih maju dibandingkan dengan bidang lain yang mempunyai hubungan erat dengan tradisi praktek dalam membangun landasan pengetahuan. Namun dalam hal penggunaan teknologi, penelitian dan teori desain hampir selalu mengikuti  eksplorasi kaum praktisi mengenai kemampuan perangkat keras atau perangkat lunak yang baru. Terutama pada masa sekarang ini.

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul.

Kawasan desain mempunyai empat cakupan, yaitu :

  • Desain Sistem Pembelajaran (DSI) adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, penaplikasian, dan penilaian pembelajaran.
  • Desain Pesan meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan (Grawbowski, 1991 : 206). Karakteristik lain dari desain pesan adalah bahwa desain harus bersifat spesifik baik terhadap mediannya maupun tugas belajarnya.
  • Strategi Pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pembelajaran.
  • Karakteristik Pebelajar adalah segi-segi latar belakang pengalaman pebelajar yang berpengaruh terhadap efektifitas proses belajarnya.

Kecenderungan dan Permasalahan

Berpusat pada penggunaan desain system pembelajaran yang tradisional, aplikasi teori belajar dalam desain, dan pengaruh teknologi baru pada proses penyusunan desain. Satu masalah yang sangat penting ialah perlunya ada teori yang menghubungkan klasifikasi belajar dengan pemilihan media. Setiap langkah dalam proses desain system pembelajarandari analisis tugas sampai pada penilaian, kecuali pemilihan media mempunyai dasar landasan teori klasifikasi belajar dan prosedur untuk melaksanakannya.

Ø  Kawasan Pengembangan

Kawasan pengembangan berakhir pada produksi media. Melalui proses bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini kemudian berakibat perubahan dalam kawasan. Selama Perang Dunia II, banyak jenis bahan yang diproduksi untuk pelatihan militer, terutama film (Seattler,1968). Setelah perang, televisi sebagai media yang baru juga digunakan untuk kepentingan pendidikan dan muncul peradaban baru televisi.

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik.

Kawasan pengembangan dapat digolongkan  menjadi empat kategori :

  1. Teknologi Cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan ekanis atau fotografis.

      Karakteristik teknologi cetak/visual yaitu :

  • Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang.
  • Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif (hanya menerima).
  • Keduanya berbentuk visual yang statis.
  • Pengembangannya sangat tergantung pada prinsip-prinsip linguistic dan presepsi visual.
  • Keduanya berpusat pada pebelajar.
  • Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.
  1. Teknologi Audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan audio dan visual.

Karakteristik teknologi audiovisual yaitu :

  • Bersifat linier
  • Menamiplkan visual yang dinamis
  • Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh desainer/pengembang
  • Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan yang riil dan abstrak.
  • Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif
  • Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas pebelajar.
  1. Teknologi Berbasis Komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada microprosesor.

Karakteristik teknologi berbasis komputer yaitu :

  • Digunakan secara acak atau tidak berurutan, disamping secara linier.
  • Dapat disunakan sesuai dengan keinginan pebelajar, maupun menurut cara yang dirancang oleh desainer/pengembang.
  • Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, symbol maupun grafis.
  • Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan
  • Belajar dapat perbusat pada pebelajar dengan tingkat interaktivitas yang tinggi.
  1. Teknologi Terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa media yang dikendalikan oleh computer.

Karakteristik teknologi terpadu yaitu :

  • Dapat digunakan secara acak atau tidak berurutan, disamping secara linier ;
  • Dapat digunakan sesuai dengan keinginan pebelajar, disamping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya ;
  • Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistic dalam konteks pengalaman Pabelajar, relevan dengan kondisi Pebelajar, dan dibawah kendali Pebelajar ;
  • Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktif diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran ;
  • Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan terbentuk pada saat digunakan ;
  • Bahan belajar menunjukkan interaktivitas pebelajar yang tinggi ;
  • Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan tamsil dari banyak sumber media.

Kecenderungan dan Permasalahan

Kecenderungan dan permasalahan teknologi cetak dan teknologi audiovisual mencakup peningkatan perhatian terhadap desain teks, kerumitan visual serta penggunaan isyarat warna (Berry 1992). Kecenderungan dan permasalahan dalam teknologi komputer dan teknologi terpadu dari kawasan pengembangan terletak pada tantangan mendesain teknologi interaktif, penerapan kontruktivisme dan teori belajar sosial, sistem pakar dan otomisasi peralatan pengembangan, serta aplikasi untuk belajar jarak jauh.

Ø  Kawasan Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.Pemanfaatan mungkin merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran tertua diantara kawasan-kawasan yang lain, karena pengunaan bahan audiovisual secara teratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media pembelajaran yang sistematis. Pada tahun 1923 dana pendidikan visual dalam system persekolahan kota mencakup projector, stereopticons,   persewaan film dan lentera film bingkai (lantern slides). Setelah Perang Dunia II, gerakan pembelajaran audiovisual mengorganisasikan dan mempromosikan penggunaan bahan-bahan audiovisual.

Selama bertahun-tahun, kawasan pemanfaatan dipusatkan pada aktivitas guru dan ahli media yang membantu guru. Model dan teori dalam kawasan pemanfaatan cenderung terpusat pada perspektif pengguna. Akan tetapi dengan diperkenalkannya konsep difusi inovasi pada akhir tahun 1960 yang mengacu pada proses komunikasi dan melibatkan pengguna dalam mempermudah proses adopsi suatu gagasan perhatian kemudian berpaling ke perspektif penyelenggara.

Secara historis kawasan mempunyai kebijakan dan aturan sendiri. Akan tetapi kawasan pemanfatanlah yang paling terkena oleh kebijakan-kebijakan dan aturan-aturan. Dengan demikian pemanfaatan menuntut adanya penggunaan, deseminasi, difusi, implementasi,dan pelembagaan yang sistematis. Hal tersebut dihambat oleh kebijakan dan peraturan.

Keempat kategori dalam kawasan pemanfaatan ialah :

  • Pemanfaatan Media ialah penggunaan yang sistematis dari sumber belajar.
  • Difusi Inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan diadopsi.
  • Imlementasi dan Pelembagaan ialah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Sedangkan pelembagaan yaitu penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.
  • Kebijakan dan Regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan Teknologi Pembelajaran.

Kecenderungan dan Permasalahan, pada umumnya berkisar pada kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi penggunaan, difusi, implementasi dan pelembagaan. Masalah lain yang berhubungan dengan kawasan ini ialah bagaimana gerakan restruktursasi sekolah dapat mempengaruhi penggunaan sumber pembelajaran.

Ø  Kawasan Pengelolaan

Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang Teknologi Pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknologi pembelajaran. Seorang teknolog pembelajaran mungkin terlibat dalam usaha pengelolaan projek pengembangan pembelajaran atau pengelolaan pusat media sekolah. Tujuan  yang sesungguhnya dari pengelolaan kasus demi kasus dapat sangat bervariasi, namun keterampilan pengelolaan yang mendasarinya relative tetap sama apapun kasusnya.

Kawasan pengelolaan semula berasal dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Dengan semakin rumitnya praktek pengelolaan dalam bidang ini teori pengelolaan umum mulai diterapkan dan diadaptasi. Teori pengelolaan projek digunakankhususnya dalam proyek desain pembelajaran, karena semakin diperlukan dalam praktek pengelolaan.

Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervise. Pengelolaan biasanya merupakan hasil dari penerapan dari suatu system nilai. Secara singkat ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu :

  • Pengelolaan Proyek meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain, dan pengembangan.
  • Pengelolaan Sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian system pendukung dan pelayanan sumber.
  • Pengelolaan Sistem Penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diornganisasikan … Hal tersebut merupakan gabungan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pemelajaran kepada pebelajar” (Elligton dan Harris, 1986:47).
  • Pengelolaan Informasi meliputi perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar.

Kecenderungan dan Permasalahan

Kecenderungan terhadap peningkatan dan pengelolaan kualitas dari dunia industrinampaknya akan menyebar ke dunia pendidikan. Jika demikian hal tersebut akan membawa dampak pada kawasan pengelolaan. Mengurangi hal ini akan menjadi tantangan bagi para pengelola untuk  menggunakan sumber-sumber yang ada sekarang secara lebih baik.

Ø  Kawasan Penilaian

Penilaian dalam pengertian paling luas adalah aktivitas manusia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menakar nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada system penilaian tertentu. Pengembangan program pendidikan formal, banyak diantaranya yang didanai oleh pemerintah federal, menuntut perlunya program penilaian yang bersifat formal pula.

Dengan perhatian yang lebih terarah pada penilaian formal menjadi jelas bahwa penilaian harus membandingkan hasil dengan tujuan. Jadi lingkup penilaian mencakup penelusuran kebutuhan(need assessment). Kawasan penilaian tumbuh bersamaan dengan berkembangnya bidang penelitian dan metodologi. Keduanya sering berjalan seiring atau bersamaan. Tujuan dari kawasan penilaian sendiri yaitu membantu pengambilan keputusan yang tepat bukannya untuk menguji hipotesa.

Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara penilaian program penilaian projek dan penilaian produk.

Dalam kawasan penilaian terdapat empat subkawasan,yaitu :

  • Analisis Masalah

Mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.

  • Pengukuran Acuan-Patokan (PAP) meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pebelajar untuk menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Penilaian Formatif dan Sumatif. Penilaian formatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tetntang kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam pemanfaatan.

Kecenderungan dan Permasalahan

Penilaian kebutuhan dan jenis “Front-end analysis” yang lain semula berorientasi terutama pada perilaku dengan menitikberatkan pada data kinerja dan penjabaran materi/isi jadi bagian-bagian yang lebih kecil. Akan tetapi penekanan pada pengaruh konteks belajar yang sekarang memberi orientasi kognitif kadang-kadang orientasi kontruktivis pada proses penilaian kebutuhan.

Bidang-bidang lain yang penting untuk diperhatikan ialah pengukuran untuk tujuan kognitif tingkatan tinggi, tujuan avektif dan tujuan psikomotor. Penelitian tentang pengukuran acuan-patokan yang berasaskan komputer akan merangsang kawasan ini.

Tessmer (1993) mengusulkan suatu model penilaian formatif yang mengakomodasi suatu pendekatan “Kebutuhan yang berlapis”. Pendekatan ini memperhatikan sumber dan hambatan setiap projek dan berusaha menghindari perencanaan lapisan-lapisan penilaian formatif yang berlajur-lajur dengan tidak dapat diselesaikan dalam sebuah projek.

Sumber :

http://nanangpeye.blogspot.co.id/2012/06/kawasan-teknologi-pembelajaran.html

Komponen Definisi Teknologi Pembelajaran

Komponen Definisi Teknologi Pembelajaran

Definisi teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.

Menurut definisi  tahun 1994, komponen Teknologi Pembelajaran, meliputi:

1)   Teori dan praktek

Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan. 

Praktek juga dapat memberi konstribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.

Dalam Teknologi pembelajaran, baik teori maupun prakek menggunakan  model prosedural dan model konseptual. Model prosedural menguraikan cara pelaksanaan tugas dan membantu menghubungkan teori dan praktek, sedangkan model konseptual memvisualisasikan  teori dan prtaktek.

2)   Disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian

Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Demikian pula kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya, kawasan pemanfaatan secara teoritis maupun praktis masih belum berkembang dengan baik. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan dalam bidang pemanfaatan media keadaanya masih tetap saja kurang mendapatkan perhatian. Sedangkan kawasan pengelolaan selalu ada dalam bidang karena sumber untuk menunjang berlangsungnya tiap fungsi harus diorganisasikan dan diawasi (dikelola). Kawasan penilaian masih menggantungkan diri pada penelitian dari bidang lain. Sumbangan utama bidang studi ini adalah evaluasi formatif.

3)   Proses dan sumber

Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Pengertian proses mencakup tata urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran.

Sedangkan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk sistim pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak terbatas hanya bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, namun juga mencakup tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu setiap orang untuk belajar yang menampilkan kompetensinya.

4)  Untuk keperluan belajar

Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk memacu (merangsang)  dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi disebutkan bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman (Mayer, 1982:1040). Berlo (1960) menunjukkan bahwa unsur-unsur pada proses belajar dengan proses komunikasi sejalan. Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang kemudian diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai umpan balik (feed back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses belajar, orang menanggapi, manafsirkan dan merespon terhadap rangsangan dan mengambil pelajaran dari akibat tanggapan tersebut.

Sumber :

Definisi Teknologi Pembelajaran (setiap komponen)

Perbedaan Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran

Kamis, 15 Juni 2017

Perbedaan Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran

Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai “teknologi pendidikan” maupun “teknologi pembelajaran”. Mereka yang setuju dengan istilah Teknologi Pembelajaran mempunyai dua pendapat. Pertama, karena kata Pembelajaran lebih sesuai dengan fungsi teknologi. Kedua, karena kata Pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Banyak yang beranggapan bahwa istilah “pembelajaran” tidak hanya mencakup pengertian pendidikan mulai TK hingga SLTA (K-12), melainkan juga mencakup situasi pelatihan (training). Menurut Knirk dan Gustafon (1986) kata “pembelajaran” khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar dan mengajar, sedangkan “pendidikan” terlalu luas karena mencakup segala aspek pendidikan.

Sebaliknya mereka yang setuju dengan sitilah “Teknologi Pendidikan” berdalih bahwa karena pembelajaran (isntruction) dianggap oleh banyak orang sebagai bagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih luas (AECT, 1977; Saettler, 1990). Mereka ini beranggapan bahwa kata “pendidikan” merujuk pada aneka ragam lingkungan belajar, termasuk belajar di rumah, di sekolah, di tempat kerja. Sedangkankata “pembelajaran” hanya merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah saja.

Kedua kelompok nampaknya menggunakan alasan yang sama untuk membenarkan istilah masing-masing. Ada juga kelompok lain yangbertahun-tahun menggunakna kedua istilah tersebut secara bergantian. Menurut catatan Finn tahun 1965, hal ini sudah berlangsung hampir tiga puluh tahun. Istilah “Teknologi Pendidikan” labih lazim digunakan di Inggris dan Kanada; sedang “Teknologi Pembelajaran” saat ini lebih banyak digunakan di Amerika Serikat.

Definisi yang ditetapkan oleh AECT tahun 1977 juga membedakan “Teknologi Pendidikan” dengan “Teknologi Pembelajaran” dan “teknologi dalam pendidikan” tergantung dari lingkup masing-masing istilah. Pada tahun 1977, istilah “teknologi pendidikan” digunakan untuk menjelaskan bagian (subset) pendidikan yang menyangkut segala aspek pemecahan permasalahan belajar manusia melalui proses yang rumit dan saling berkaitan. Dengan demikian “teknologi pendidikan” mencakup pengertian balajar melalui media massa serta sistem pelayanan pembelajaran ( support system for instruction) termasuk sistem pengelolaan (management). “Teknologi dalam pendidikan” digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada sistem pelayanan pendidikan (support system for education) dari Teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa instruksional atau pembelajaran) merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (puposive) dan terkendali (controlled) saja.

Sejak tahun 1977 perbedaan antara ketiga istilah tersebut telah menghilang. Kini ketiga istilah tersebut dipakai untuk menjelaskan penerapan proses dan sarana (tools) teknologi dalam memecahkan permasalahan belajar dan pembelajaran. Sekarang profesi ini makin lama makin memusatkan kegiatannya dan konsep-konsepnya ke arah pembelajaran, meskipun pembelajaran tersebut lebih bersifat sekali-kali atau tidak langsung, daripada yang sengaja disusun dan diawasi. Dengan perkataan lain, penekanan pada aspek-aspek yang menyangkut permasalahan pendidikan menjadi berkurang dan pada pembelajaran yang disengaja maupun yang tidak disengaja menjadi semakin bertambah. Oleh karena itu sukarlah untuk mempertahankan pendapat bahwa “teknologi pembelajaran” dan “teknologi dalam pendidikan” merupakan bagian (subset) dari “teknologi pendidikan”.

Pada saat ini, istilah “teknologi pendidikan” dan “teknologi pembelajaran” digunakan secara bergantian oleh kebanyakan insan profesi dalam bidang ini. Karena istilah “teknologi pembelajaran” (a) dewasa ini lazim dipakai di Amerika Serikat; (b) mencakup banyaknya lingkungan pemanfaatan; (c) mengambarkan fungsi teknologi dalam pendidikan secara lebih tepat; dan (d) dalam satu batasan daapt merujuk baik pada belajar maupun pembelajaran, maka istilah “teknologi pembelajaran” digunakan dalam definisi 1994 ini, meskipun kedua istilah dianggap sinonim.

Sumber : https://www.rangkumanmakalah.com/perbedaan-teknologi-pendidikan-dan-teknologi-pembelajaran/

Pengertian teknologi pembelajaran

Kamis, 15 Juni 2017

Pengertian teknologi pembelajaran

       Secara etimologi kata teknologi berasal dari kata “techne” yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. 

Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan. Teknologi juga bisa berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

       Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata ”instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional (pembelajaran) adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan.

Menurut definisi commission Intruction Tehnology (CIT) 1970, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis….bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya.

Teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematis dalam merancang, melaksanakan, dan mengavaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan pembelajaran khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi  pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan nonmanusia agar belajar dapat berlangsung efektif.

Dalam mencantumkan istilah tujuan pembelajaran khusus,tampaknya rumusan tersebut berusaha mengakomodasi pengaruh pemikiran B. F. Skinner (salah seorang tokoh Psikologi Behaviorisme) dalam teknologi pembelajaran. Begitu juga, rumusan tersebut memandang pentingnya penelitian tentang metode dan teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus. 

Menurut definisi 1994 teknologi pembelajaran ialah:

  • Teori dan prakek
  • Desain, pengembangan, pemakaian, manajemen dann evaluasi,
  • Proses dan sumber, dan
  • Untuk belajar

Makna definisi itu berasal dari setiap komponen. Komponen-komponen itu menjelaskan apa yang dilakukan dan dikaji secara professional dalam bidang ini.

  1. Teori dan praktek

Sebuah profesi haruslah memiliki dasar pengetahuan yang mendukung praktek profesi itu. Setiap domain dalam teknologi pembelajaran mencakup khasanah pengetahuan yang didasarkan pada penelitian dan pengalaman. Hubungan antara teori dan praktek dikandung oleh bidang studi yang matang. Teori tersusun atas konsep, konstruk, prinsip, proposisi yang memberikan kontribusi pada khasanah pengetahuan. Praktek ialah penerapan pengetahuan untuk memecahkan masalah. Praktek juga bisa memberikan kontribusi pada dasar pengetahuan melalui informasi yang diperoleh dari pengalaman

  1. Desain, pengembangan, pemakaian, manajemen, dan evaluasi

Istilah-istilah ini mengacu pada wilayah dasar pengetahuan dan mengacu pada fungsi yang dilakukan  oleh profesional dalam bidang studi itu. Kelima istilah itu merupakan domain dasar teknologi pembelajaran. Kelima  fungsi itu cukup unik dan dapat pula berkembang menjadi wilayah studi yang terpisah, karena kelima domain tersebut  mengacu pada fungsi yang dilakukan oleh para professional dalam semua bidang kajian. Domain desain memberikan kontribusi teoritis dalam teknologi pembelajaran pada bidang studi pendidikan secara lebih luas. Domain pengembangan merupakan domain yang cukup matang yang memberikan kontribusinya pada praktek. Domain pemakaian kurang berkembang baik secara teoritis mapun praktis. Meskipun banyak upaya dilakukan dalam wilayah pemakaian  dalam media, domain ini dapat dikatakan kurang di perhatikan. Domain pengelolaan selalu menjadi bagian bidang studi ini karena mengandung sumber-sumber pendukung setiap fungsi yang perlu diorganisasikan dan dikelola. Domain evaluasi masih mengandalkan penelitian dari bidang studi lain. Sumbangan utama bidang kajian ini ialah evaluasi formatif.

  1. Proses dan sumber

Proses ialah serangkaian pelaksanaan atau kegiatan yang diarahka sebagai hasil tertentu. Proses mengaplikasikan adanya urutan yang melibatkan input, tindakan, dan output . contoh proses adalah system delivery  dengan telekonferensi dan belajar mandiri. Proses biasanya bersifat procedural.

Sumber adalah sumber pendukung untuk belajar termasuk system pendukung dan materi dan lingkungan pembelajaran. Bidang studi itu tumbuh dari kepentingan pemakaian materi pembelajaran dan proses komunikasi, tetapi sumber-sumber itu bukan saja peralatan  dan materi yang digunakan dalam proses belajar dan mengajar, tetapi juga orang, pendanaan, dan fasilitas. Sumber dapat mencakup apa yang tersedia untuk membantu individu belajar.

  1. Untuk belajar

Tujuan teknologi pembelajaran ialah untuk mempengaruhi dan memberikan dampak belajar. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa teknologi menekankan terhadap pencapaian hasil belajar. Jadi belajar adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan bahan pembelajaran merupakan sarana untuk  belajar.   Belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam pengetahuan, keterampilan  atau sikap.

Sumber : http://ahmad-ad-diyani.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-teknologi-pembelajaran.html